Ilustrasi Pengadaan Kapal |
Anggota Komisi C DPRD Sumenep, Muhammad Husin mengaku sangat kecewa terhadap gagalnya proses tender pengadaan kapal yang diproyeksikan membantu kemudahan warga kepulauan untuk alat transportasi.
“Sebagai anggota dewan asal kepulauan, saya kecewa atas gagalnya proses tender pengadaan kapal tersebut. Padahal kami sudah memersiapkan anggarannya sebesar 17 miliar rupiah, tapi ternyata tidak bisa digunakan dengan baik,” kata Moh Husin, Rabu (11/6/2014).
Anggaran pengadaan kapal itu tidak terserap dengan semestinya, justru dihabiskan untuk acara ceremonial. “Padahal Pemkab sudah mempresentasikan didepan dewan, termasuk juga soal desain kapal tersebut,” terangnya.
Pihaknya berharap, Pemkab menghentikan cara-cara pencitraan, karena upaya pencitraan itu hanya sebatas janji-janji.
Dia menilai, Pemkab telah menipu warga kepulauan. Karena anggaran yang dipersiapkan sebesar Rp 17 miliar itu tidak terserap dengan baik. Bahkan terserap dari kegiatan ceremonial itu mencapai Rp 400,5 juta.
Anggaran pengadaan kapal pada tahun 2013 dari APBD Sumenep sebesar Rp 17 miliar. Selain itu, juga ada suntikan dana dari Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 11 miliar untuk kapal tersebut.
“Ternyata, tidak ada kelanjutan. Mungkin pemerintah ini terlalu sibuk dengan hal-hal lain,” ucapnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Mulyady enggan berkomentar saat ditemui usai rapat soal gagalnya pengadaan kapal di Kantor DPRD dengan Komisi C.
“Silahkan langsung ke pak kepala dinas, itu soal kebijakan. Jadi, kami tidak bisa menjawab hal itu,” kilahnya